Ini Cara OJK Tambah Emiten Baru Tahun Depan

Jakarta -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Bursa Efek Indonesia (BEI) terus mendorong perusahaan untuk bisa melantai di bursa melalui Initial Public Offering (IPO).

Saat ini, jumlah perusahaan terbuka atau emiten di pasar modal masih minim. Di tahun ini saja, target 22 emiten meleset. BEI hanya mampu menjaring 18 emiten saja.

Terkait hal itu, Ketua Dewan komisioner OJK Muliaman D Hadad punya cara agar banyak perusahaan mau mencatatkan sahamnya di BEI. Menurutnya, tidak mudah untuk bisa menggandeng perusahaan masuk bursa.

"Nggak mudah tambah perusahaan IPO, kelesuan ekonomi buat perusahaan susah buat going to public," kata Muliaman saat ditemui di Gedung OJK, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Rabu (30/12/2015).

Muliaman menyebutkan, ada 2 cara yang akan dilakukan OJK, pertama adalah mengajak perusahaan-perusahaan kelas menengah yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mau melantai di bursa.

"Ada 2 rencana buat tahun depan tambah emiten, pertama tahun 2016 kita sudah bicarakan dengan Kadin, agar Kadin itu indentifikasi kelas perusahaan yang sudah mid size company yang saat ini jadi anggota Kadin. Kita usahakan agar perusahaan-perusahan di bawah Kadin ini bisa jadi calon-calon IPO," kata Muliaman.

Kedua, OJK tengah melakukan identifikasi nasabah-nasabah kakap perbankan yang punya perusahaan untuk bisa mengantarkan perusahaannya masuk bursa saham.

"Kemudian juga kita sedang identifikasi nasabah-nasabah besar dari bank yang selama ini belum IPO, ada banyak perusahaan yang jadi nasabah-nasabah besar yang punya potensi buat IPO, coba kita lirik dan edukasi. Ini juga kita akan coba, saya kira 2 sumber ini saja yang akan kita efektifkan. Prioritas dua ini saja," imbuh Muliaman.

(drk/rrd)