Untuk Aljazair, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang konstruksi ini membidik proyek pengembangan jalan tol.
"Kontrak baru di luar negeri Rp 2 triliun, kita sasar Jeddah, Arab Saudi, Aljazair, Timor Leste dan Kuching Malaysia. Kalau Aljazair, kita bidik jalan tol lanjutan sampai Tunisia. WIKA diminta masuk ke sana," Kata Corporate Secretary WIKA, Suradi di The Hive, Jakarta Timur, Selasa (12/1/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Proyek terbesar ada di Aljazair, Timur Leste dan Timur Tengah," sebutnya.
Untuk proyek tahun 2016 secara keseluruhan, WIKA optimis bisa meraih kontrak baru Rp 52,3 triliun. Nilai ini belum termasuk carry over kontrak 2015 sebesar Rp 33 triliun. Kontrak baru di 2016 ini naik hampir 100% dari realisasi kontrak baru di akhir 2015 yang sebesar Rp 25,3 triliun.
Pada tahun 2016, WIKA memperoleh lompatan besar pada kontrak baru karena mulai mengerjakan proyek konstruksi (Procurement and Construction) kereta cepat Jakarta-Bandung.
"Kontrak baru tumbuh 100%. Sebesar Rp 17 triliun dari kontrak kereta cepat," ujarnya.
(feb/drk)











































