Pasca Skandal Seks CEO, Kontrak Boeing di Ujung Tanduk
Kamis, 10 Mar 2005 12:40 WIB
Jakarta - Bagaimana nasib Boeing pasca terungkapnya skandal seks CEO-nya Harry Stonecipher? Sahamnya terus merosot, sementara kontrak-kontrak yang menguntungkan berada diujung tanduk. Boeing company saat ini menghadapi tantangan untuk mempertahankan kontraknya dengan Pentagon dan juga bisnis pesawat terbang komersialnya. Para pengamat menilai tanpa kehadiran Stonecipher dan tidak segera diumumkan penggantinya akan memperlemah kinerja Boeing dan menyulitkan Boeing untuk menyeleksi CEO tetap yang akan bertahan di pucuk pimpinan Boeing dalam beberapa tahun terakhir. Seperti diketahui, sebelum dipecatnya Stonechiper akibat skandal seks, pendahulunya yakni Phil Condit juga mengundurkan diri pada Desember 2003 lalu setelah terkuaknya serangkaian skandal yang melibatkan spionase industri dan juga tudingan telah membuat kesepakatan yang tidak selayaknya dengan pejabat Pentagon. "Untuk jangka pendek, Boeing akan menghadapi sedikit kesulitan karena Harry telah melakukan pekerjaan yang sangat bagus. Saya kira kinerja Boeing akan terpangaruh terutama dalam penjualan pesawat komersial karena Harry adalah seorang penjual yang sangat baik," kata Cai von Rumohr, analis dari SG Cowen Securities di Seattle seperti dilansir AP. Boeing tengah menghadapi persaingan yang ketat dengan rivalnya Airbus SAS di pangsa penjualan pesawat penumpang setelah industri ini mulai menunjukkan pemulihan. Perang terjadi terutama setelah Boeing mengeluarkan Boeing 787 yang irit bahan bakar untuk melawan A380 'Superjumbo' milik Airbus. Namun Airbus tak mau kalah dan berniat untuk menjual langsung rival Boeing 787. Sedangkan Boeing juga tengah mempertingkan untuk meluncurkan versi baru dari Jumbo 747. Stonecipher sangat antusias dan blak-lakan membela Boeing dan mengambil langkah penting dalam perseteruannya dengan Airbus dibawah subsidi pemerintah yang saat ini tengah dinegosiasikan dengan pejabat AS dan Eropa. Pada Jumat pekan lalu, Wall Street Journal melaporkan Angkatan Udara AS telah mengeluarkan peringah larangan bagi Boeing untuk ikut dalam kontrak peluncuran satelit. Larangan itu dikeluarkan setelah Boeing diketahui telah mendapatkan informasi yang penting dari rivalnya Lockheed Martin. WSJ juga memberitakan juga bahwa untuk mengubah larangan itu, Boeing diminta untuk memberikan jaminan bahwa Boeing akan berlaku sesuai dengan aturan setiap kali mengikuti tender dalam kontrak pemerintah dengan nilai lebih dari US$ 500 juta. Boeing juga tengah menghadapi masalah kontrak yang kontroversi terkait konversi Boeing 767 menjadi tanker pengisian bahan bakar untuk Angkatan Udara. Satu kegagalan Stonechiper adalah tidak bisa membawa kembali kontrak senilai US$ 23 miliar untuk pengisian bahan bakar di udara dengan Pentagon yang dibatalkan karena conflict of interest yang melibatkan bos Boeing sebelumnya. "Harry telah melakukan pekerjaan yang sangat baik dan membawa perusahaan ini lebih jauh untuk memperbaiki hubungannya dengan konsumen dan departemen pertahanan. Dan masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan," kata analis Peter Jacobs adri Regen MacKenzie yang menyebut saat ini Boeing berada dalam periode yang tidak pasti.Sementara manta pejabat Pentagon Lawrence Korb mengatakan, pengaruh Boeing akan melemah setelah dipecatnya Harry. "Masalah sebenarnya adalah Stonechiper sangat baik berhubungan dengan Washington," kata Korb.
(qom/)