Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Robert Pakpahan, mengatakan volume pembelian terbesar untuk Sukri 008 dalam rentang Rp 600 juta hingga Rp 2 miliar.
"Sementara untuk investor terbanyak membeli pada range Rp 100-600 juta," kata Robert di Kementerian Keuangan, Jalan Dr Wahidin Raya, Jakarta Pusat, Senin (7/3/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Investor paling banyak yang yang membeli Sukri 008 berasal dari Indonesia Barat selain DKI Jakarta. Indonesia bagian barat memberi kontribusi 50,31% terharap volume penjatahan, dan 55,42% dari jumlah investor.
Jumlah investor terbanyak kedua adalah DKI Jakarta, dibuntuti oleh Indonesia Tengah dan Timur. Pegawai swasta dan wiraswasta menguasai penjatahan Sukri kali ini.
Pemerintah memberikan bunga 8,3% per tahun untuk Sukri 008. Bunganya dibayarkan kepada investor setiap bulan selama 3 tahun.
(ang/hns)











































