Philip Morris Akuisisi 40 % Saham
Harga Saham Sampoerna Melesat
Senin, 14 Mar 2005 11:35 WIB
Jakarta - Harga saham HM Sampoerna (HMSP) pada sesi I perdagangan Senin (14/3/2005) di Bursa Efek Jakarta (BEJ) mengalami lonjakan hingga Rp 1.600 yakni dari Rp 8.850 menjadi Rp 10.450 pada pukul 10.50 waktu Jakarta Automatic Trading System (JATS). Saham HMSP bahkan sempat menembus harga Rp 10.500, terimbas sentimen positif dari rencana akusisi 40 persen sahamnya oleh PT Philip Morris Indonesia (PMI). Pada penutupan perdagangan Kamis akhir pekan lalu, harga saham HMSP berada di level Rp 8.850. "Untuk jangka pendek mungkin harga saham HM Sampoerna di pasar bisa melebihi harga dari penawaran tendernya," kata Arya Satyagraha, Analis dari PT Trimegah Securities Tbk di Gedung Bursa Efek Jakarta (BEJ), Senin (14/3/2005). Menurut Arya, masuknya PT Phillip Morris Indonesia (PMI) ke PT HM Sampoerna Tbk dengan membeli 40 persen saham perseroan memberikan sentimen positif. Apalagi jika nantinya, PMI bisa memberikan nilai tambah kepada HMSP. Namun dia mengingatkan, kepada investor ritel untuk berhati-hati karena harga saham HMSP saat ini sudah cukup mahal. "Pasar masih menunggu realisasi akuisisi tersebut, jika sudah terjadi akan ada hitung-hitungan berapa harga saham HMSP yang layak untuk jangka panjang," kata Arya. Sementara itu, Head of Corporate Communications PT HM Sampoerna Tbk, Niken Rachmad dalam siaran tertulis Senin (14/3/2005) mengatakan, proses akuisisi 40 persen saham HMSP itu diharapkan bisa selesai pada 18 Maret 2005. "Setelah penyelesaian pengambilalihan saham tersebut dan sebagaimana disyaratkan oleh hukum dan peraturan perundang undangan yang berlaku, maka PT PMI juga akan melakukan penawaran tender untuk seluruh sisa saham dengan harga per saham yang sama dan penawaran tender tersebut diharapkan selesai dalam waktu kurang lebih 80 hari," urai Niken. PT Philip Morris Indonesia pada tanggal 9 Maret 2005 telah memulai negosiasi untuk memperoleh 1.753.200.000 saham PT HM Samperona Tbk dengan harga Rp 10.600 per saham yang telah dikeluarkan dan disetor dari beberapa pemegang saham termasuk Dubuis Holdings Limited, perusahaan yang dikendalikan oleh Putera Sampoerna yang memiliki 17 persen saham HMSP. Niken juga menjelaskan, bahwa PT PMI akan terus melanjutkan bisnis inti PT HM Sampoerna Tbk dan mengembangkan brand equity dari produk-produknya yang telah ada. "PT PMI juga sangat menghargai karyawan PT HM Sampoerna Tbk, oleh karena itu akan terus bekerjasama dengan karyawan PT HM Sampoerna Tbk dan menjamin untuk melindungi hak-hak karyawan berdasarkan ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku," papar Niken.
(qom/)