Laba BSD Turun 42% Jadi Rp 2,13 Triliun

Laba BSD Turun 42% Jadi Rp 2,13 Triliun

Hans Henricus BS Aron - detikFinance
Kamis, 17 Mar 2016 19:12 WIB
Laba BSD Turun 42% Jadi Rp 2,13 Triliun
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - PT Bumi Serpong Dama Tbk (BSD) mencatat laba bersih Rp 2,13 triliun di akhir 2015. Labanya turun 42% dibandingkan tahun sebelumnya Rp 3,7 triliun.

Koreksi laba ini disebabkan di 2014 terdapat laba dari akuisisi saham anak usaha yaitu saham PT Plaza Indonesia Tbk (PLIN) sebesar Rp 1,5 triliun. Raihan laba 2015 tersebut mencerminkan return on equity (ROE) sebesar 10,7%.

Sementara pendapatan perusahaan properti Grup Sinarmas itu tercatat Rp 6 ,21 triliun, meningkat 11% menjadi Rp 6,21 triliun dibandingkan dengan capaian 2014 sebesar Rp 5,61 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kenaikan Pendapatan Perusahaan didorong oleh maraknya penjualan di berbagai klaster perumahan, terutama di BSD City. Selain itu, di beberapa proyek lainnya yaitu Grand Wisata Bekasi, Kota Wisata Cibubur, Taman Banjar Wijaya Tangerang, dan Grand City Balikpapan, permintaan sepanjang tahun lalu juga tercatat tinggi.

Sepanjang 2015, BSD berhasil meraih pendapatan pra-penjualan (marketing sales) mencapai Rp 6,8 triliun. Perusahaan menargetkan marketing sales Rp 6,86 triliun pada tahun ini.

"Pada tahun 2015, kami sukses mencatatkan kinerja positif dengan kenaikan Pendapatan, walaupun terjadi perlambatan ekonomi nasional. Hal ini mengindikasikan konsumen masih menaruh kepercayaan tinggi terhadap produk-produk yang kami tawarkan selama ini," kata Direktur BSD, Hermawan Wijaya, dalam siaran pers, Kamis (17/3/2016).

Emiten berkode BSDE itu juga mencatat peningkatan kas menjadi Rp 6,1 triliun pada tahun lalu, seiring penerbitan obligasi Rp 2,87 triliun. Selain itu, kenaikan kas juga didorong penerimaan kas dari pelanggan yang naik menjadi Rp 7 triliun dibandingkan 2014 sebesar Rp 5,9 triliun.

Tingginya kas yang dimiliki BSDE memberikan ruang untuk menambah cadangan lahan. Selama tahun 2015, Perusahaan telah menggunakan dananya untuk akuisisi landbank Rp 2,2 triliun untuk memperkuat kapasitas dan kepemimpinan pasarnya.

Hal ini juga memberikan pengaruh terhadap Aset Perusahaan. Hingga akhir tahun lalu, Aset BSD tumbuh 27,7% menjadi Rp 36 triliun dengan nilai buku Ekuitas tercatat mencapai Rp 22,1 triliun. (ang/dnl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads