Medco Rugi Rp 2,4 T, Tapi Sahamnya Melambung

Medco Rugi Rp 2,4 T, Tapi Sahamnya Melambung

Dewi Rachmat Kusuma - detikFinance
Kamis, 31 Mar 2016 18:57 WIB
Medco Rugi Rp 2,4 T, Tapi Sahamnya Melambung
Foto: Ikhwanul Habibi/detikcom
Jakarta - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mencatatkan kerugian US$ 188 juta atau sekitar Rp 2,444 triliun (kurs Rp 13.000) di sepanjang 2015. Padahal, di 2014, perusahaan energi milik pengusaha Arifin Panigoro ini masih untung US$ 5,24 juta atau sekitar Rp 68,120 miliar.

Demikian dikutip detikFinance dari keterbukaan informasi perseroan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (31/3/2016).

Rugi perseroan ini berbanding terbalik dengan harga saham perseroan yang seharian ini melambung hingga mencapai 16%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melambungnya saham Medco ini terkait isu Arifin Panigoro yang dikabarkan akan mengakuisisi PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT).

Perseroan mencatatkan angka penjualan US$ 628 juta di sepanjang 2015, turun 16,26% dibandingkan 2014 sebesar US$ 750 juta.

Jumlah beban pokok penjualan dan biaya langsung lainnya tercatat sebesar US$ 420 juta di 2015, dibandingkan 2014 sebesar US$ 479 juta.

"Tahun 2015 merupakan tahun yang sulit bagi industri minyak dan gas bumi pada umumnya, namun Perseroan telah memperlihatkan kinerja yang kuat dan menghasilkan EBITDA 2015 sebesar US$ 217 juta di tengah rendahnya harga minyak dunia. Ke depannya, jajaran direksi baru telah menetapkan prioritas bisnis untuk meningkatkan kinerja keuangan Perseroan. Prioritas ini termasuk melanjutkan efisiensi biaya dan modal serta berupaya mempercepat siklus waktu proyek di dalam pengembangan portofolio domestik Perseroan. Kami akan tetap berupaya mempertahankan posisi strategis Perseroan di Indonesia dalam rangka menciptakan nilai lebih bagi pemegang saham melalui akuisisi sumber daya domestik yang selektif, perpanjangan kontrak serta renegosiasi penjualan gas dan subkontrak," ujar Direktur Utama MedcoEnergi, Hilmi Panigoro.
 
Pencapaian Operasi Tahun 2015

Meski terdapat gejolak di Yaman, Perseroan juga sukses berupaya dalam menahan laju penurunan produksi pada aset domestik sehingga memperoleh produksi minyak yang stabil dari tahun ke tahun sebesar 31,6 juta barel minyak per hari.

Penjualan gas sedikit menurun sehubungan dengan rendahnya permintaan di tahun 2015. Saat ini, Perseroan fokus pada penambahan nilai, maka produksi di tahun 2016 diperkirakan berkisar antara 55 sampai 60 juta barel minyak per hari.

Lapangan gas Senoro berproduksi tepat waktu dan sesuai anggaran pada Juli 2015. Produksi lapangan gas Senoro terus melebihi ekspektasi dengan kapasitas produksi kotor sebesar 355 MMSCFD.

Pada saat bersamaan, kilang Donggi Senoro LNG ('DS-LNG') juga sukses beroperasi sesuai dengan rencana. Seiring dengan peresmian Lapangan gas Senoro dan kilang DS-LNG oleh Presiden Joko Widodo, kilang DS-LNG mengirimkan kargo pertama pada September 2015.

Di 2015, kilang Donggi Senoro telah mengirimkan 12 kargo LNG dan MedcoEnergi berharap jumlah pengiriman pada 2016 menjadi lebih dari dua kali lipat di 2016.

Pada Juli 2015, MedcoEnergi menandatangani perpanjangan kontrak servis selama 25 tahun untuk lapangan Karim Field. Perseroan telah beroperasi di Oman sejak 2006 dan perpanjangan ini menunjukkan kepercayaan pemerintah Oman kepada MedcoEnergi sebagai operator minyak dan gas.

Melalui anak usaha kelistrikan, Perseroan mencapai perjanjian CSPA (Conditional Sales and Purchase Agreement) dengan perusahaan Filipina, Aboitiz Power untuk bersama-sama mengembangkan proyek panas bumi 110 MW Ijen dan perpanjangan perjanjian jual beli tenaga listrik (PPA) bagi pembangkit listrik Singa di Sumatera Selatan.

Di Januari 2015, MedcoEnergi menandatangani kontrak jual beli gas dengan Pertamina dengan total volume gas sebesar 198 TBTU dari lapangan gas Blok A. Fase pengembangan awal dari proyek gas ini diharapkan dapat mulai berproduksi di 2018 dengan telah ditunjuknya JEC menjadi kontraktor EPC.

Januari 2015, MedcoEnergi telah menandatangani kontrak jual beli gas dengan Perusda Mura Energi, Sumatera Selatan untuk pengiriman 8,75 TBTU selama 11 tahun. Kontrak ini akan memenuhi kebutuhan pembangkit listrik di kabupaten Musi Rawas.
 
Pencapaian Keuangan Tahun 2015

EBITDA tahun 2015 tercatat di atas US$ 217 juta meskipun terjadi penurunan harga minyak hingga 50%, sementara harga gas cenderung stabil. Hal ini mencerminkan komposisi kontrak penjualan minyak dengan harga pasar dan penjualan gas dengan harga tetap.

Perseroan mencatatkan penurunan nilai aset net sebesar US$ 180 juta sehubungan dengan rendahnya harga minyak. Cash cost berkurang sebesar 16%. Pengurangan juga terjadi pada capex operasi di luar akuisisi sebesar 62% dan pada cash lifting cost sebesar 23%. Selama 2016 Perseroan akan meneruskan pengurangan biaya, melakukan penangguhan dan renegosiasi komitmen eksplorasi yang tepat.

Perseroan menerbitkan SG$100 juta di awal 2015 sebagai bagian dari program Medium Term Note senilai SG$500 juta. Mendekati akhir tahun, Perseroan juga melakukan pembiayaan kembali kilang gas Senoro.

Perseroan mengakhiri tahun 2015 dengan cadangan kas lebih dari US$450 juta yang mencerminkan likuiditas yang baik.
 
MedcoEnergi adalah perusahaan publik energi terpadu di Indonesia serta memiliki kepemilikan signifikan di industri kelistrikan dan industri jasa terkait disamping bisnis inti kegiatan eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi yang tersebar di seluruh Indonesia dan kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara. (drk/dnl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads