Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikutip detikFinance, Jumat (1/4/2016), saham tambang Bakrie ini betah bertengger di level Rp 50 alias gocap terhitung sejak 7 Agustus 2015.
Hari ini, saham BRMS bergerak dari level gocap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Frekuensi saham yang ditransaksikan mencapai 915 kali dengan total volume perdagangan sebanyak 932.965 saham senilai Rp 4,7 miliar.
Tak lama berselang, saham BRMS kembali stagnan di level Rp 50.
Hingga pukul 14.27 waktu JATS, saham BRMS kembali bergerak dan melesat 4,00% atau 1 poin ke Rp 51. Frekuensi saham yang ditransaksikan sebanyak 992 kali, dengan total volume perdagangan sebanyak 1.006.587 saham, senilai Rp 5,1 miliar. Hingga pukul 14.42 waktu JATS, saham BRMS ditransaksikan hingga mencapai Rp 5,3 miliar.
Bergeraknya saham BRMS ini bersamaan dengan isu pengambilalihan PT Newmont Nusa Tenggara oleh pengusaha nasional pemilik PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) Arifin Panigoro.
Emiten berkode saham BRMS tersebut masuk ke Newmont melalui perusahaan patungan yang didirikan bersama PT Daerah Maju Bersaing. Perusahaan patungan yang diberi nama Multi Daerah Bersaing alias MDB ini diketahui memiliki 24% saham Newmont. (drk/ang)











































