Berdasarkan laporan keuangan yang disepakati dalam RUPS hari ini, sepanjang 2015 emiten pelat merah berkode saham PGAS ini membukukan laba bersih US$ 401,19 juta atau sekitar Rp 5,53 triliun (rata-rata kurs di 2015 Rp 13.795). Dengan kata lain besaran dividen yang dibagikan setara dengan 40% dari laba bersih.
"Totalnya Rp 2,2 triliun mekanisme pembayaran dan besaran dividen per lembar saham akan disampaikan secara resmi setelah ada perhitungan lebih lanjut," ujar Direktur PGN M Wahid Sutop usai RUPS di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Jumat (8/4/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama periode Januari-Desember 2015, PGN menyalurkan gas bumi sebesar 1.591 juta kaki kubik per hari (MMSCFD), yang terdiri dari volume gas distribusi sebesar 802 MMSCFD, dan volume transmisi sebesar 789 MMSCFD.
Bangun Jaringan Gas
Selama 2015 PGN menyelesaikan pembangunan infrastruktur gas bumi, baik pembangunan pipa distribusi maupun pipa transmisi sepanjang lebih dari 800 kilometer (km) di wilayah eksisting maupun di wilayah baru, seperti di Kepulauan Riau, Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta dan Jawa Timur.
PGN juga telah menyelesaikan proyek pipa transmisi gas bumi Kalija I sepanjang lebih dari 200 km, proyek ini menghubungkan sumber gas Lapangan Kepodang di laut utara Jawa ke Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Tambang Lorok, di Semarang, Jawa Tengah milik PT PLN (Persero).
Sehingga, saat ini PGN telah memiliki dan mengoperasikan pipa gas bumi sepanjang lebih dari 6.900 km. Jumlah pipa PGN saat ini merepresentasikan 76% pipa gas bumi hilir yang ada di Indonesia.
Selain itu, PGN telah menyalurkan gas bumi ke industri dan pembangkit listrik sebanyak lebih dari 1.520 pelanggan, komersial (mal, rumah sakit, hotel) dan usaha kecil menengah sebanyak lebih dari 1.850 pelanggan, serta rumah tangga sebanyak lebih dari 107.690 pelanggan.
Pada 2015 PGN juga mendapatkan penugasan dari pemerintah, untuk mengelola dan mengoperasikan jaringan gas bumi untuk rumah tangga di 11 kabupaten/kota di Indonesia sebanyak 43.337 sambungan rumah tangga (SR).
Jaringan gas rumah tangga tersebut dibangun oleh Kementerian ESDM. Rinciannya Blora 4.000 SR, Semarang 4.000 SR, rumah susun Jabodetabek 5.234 SR, Kabupaten Bogor 4.000 SR, Kota Cirebon 4.000 SR, Kota Palembang 3.311 SR, Kota Surabaya 2.900 SR, Kota Depok 4.000 SR, Kota Tarakan 3.366 SR, Kota Bekasi 4.628 SR dan Kabupaten Sorong 3.898 SR. (dna/hns)