Sesuai dengan keputusan RUPS, 3 direksi digantikan oleh wajah baru. Direktur Niaga Handayani digantikan Agus Toni Soetirto, Direktur Sumber Daya Manusia Heriyanto Agung digantikan Linggarsari Suharso, dan Direktur Keungan I Gusti Ngurah Akshara digantikan oleh Helmi Imam Satriyono. Handayani saat ini berganti posisi menjadi Direktur BTN.
Sementara penambahan direksi baru yakni Direktur Distribusi Kargo Sigit Muhartono. Dengan penambahan ini, Garuda Indonesia saat ini memiliki 8 direksi. Sementara itu, tidak ada pergantian pada posisi dewan komisaris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut susunan Direksi Garuda Indonesia sesuai hasil RUPST:
- M. Arif Wibowo (Direktur Utama)
- Iwan Joeniarto (Direktur Tekhnik)
- Novianto Herupratomo (Direktur Operasi)
- Nicodemus Panarung Lampe (Direktur Layanan)
- Sigit Muhartono (Direktur Distribusi Kargo)
- Helmi Imam Satriyono (Direktur Keuangan)
- Linggarsari Suharso (Direktur Sumber Daya Manusia)
- Agus Toni Soetirto (Direktur Komersial).
- Jusman Syafii Djamal (Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen)
- Hasan M. Soedjono (Komisaris Independen).
- Isa Rachmatarwata (Komisaris)
- Muzaffar Ismail (Komisaris)
- Dony Oskaria (Komisaris)
- Chairal Tanjung (Komisaris)
Garuda Tidak Bagi Dividen
Meski Garuda berhasil membukukan keuntungan bersih (nett profit) sebesar US$ 77,97 juta, namun maskapai pelat merah ini tidak membagikan dividen kepada pemegang saham. Laba, ujar Arif, akan dipakai untuk memperkuat struktur modal.
"Kita nggak bagi dividen. Itu (laba ditahan) dipakai untuk memperkuat struktur modal dan agar DER (Debt to Equity Ratio) bisa lebih baik. Kalau DER semakin baik, kita semakin mudah cari pinjaman dan semakin besar pinjaman didapat," ujarnya.











































