Ini Fitur Baru Surat Utang Ritel Pemerintah

Ini Fitur Baru Surat Utang Ritel Pemerintah

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Kamis, 28 Apr 2016 14:00 WIB
Ini Fitur Baru Surat Utang Ritel Pemerintah
Foto: Ardan Adhi Chandra
Jakarta - Pemerintah baru saja menerbitkan Saving Bonds Ritel (SBR) dengan target capaian Rp 3 triliun. Surat utang ritel seri SBR002 memiliki beberapa karakteristik khusus mulai dari tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder dan tidak dapat dicairkan sampai dengan jatuh tempo, kecuali pada masa pelunasan sebelum jatuh tempo atau early redemption.

Adanya dua fitur baru tersebut diharapkan mampu menarik minat investor individu untuk menyimpan uangnya di instrumen surat utang ritel.

"Fitur baru SBR002 ada 2, yaitu early redemption dan kemudahan sebagai jaminan," ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Robert Pakpahan saat peresmian SBR002 di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (28/4/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pencairan atau early redemption bisa dilakukan sebanyak 50% setelah satu tahun masa SBR002 berjalan. Pencairan tersebut visa dilakukan kepada setiap agen penjual SBR di awal pembelian.

"Bisa dijual ke pemerintah disampaikan ke agen penjual. Agen penjual yang menyampaikan kepada pemerintah karena instrumennya tidak dapat diperdagangkan," tutur Robert.

Selain itu, untuk menyasar target individu, pemerintah juga telah melakukan sosialisasi ke beberapa kota besar di Indonesia untuk memberikan edukasi mengenai instrumen keuangan yang belum banyak dipahami masyarakat.

Kami melakukan marketing di 6 kota Pekanbaru, Palembang, Manado, Pontianak dan Bandung untuk memberikan pemahaman," terang Robert.

SBR002 dengan tema investasi aman, pesisir nyaman juga berkomitmen untuk menjaga kelestarian mangrove di pesisir utara jawa yang kian memprihatinkan.

"Fokus tidak hanya mangrove tapi memberdayakan kawasan mangrove sehingga mendapatkan manfaat maksimal masyarakat sekitar mangrove," imbuh Robert.

Dirinya juga berharap dengan diterbitkannya SBR002 dapat membiayai pembangunan di berbagai sektor untuk pembangunan berkelanjutan.

"Besar harapan kami penerbitan SBR002 bisa berjalan lancar," tutup Robert. (ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads