"Sukuk negara yang sudah diterbitkan Rp 503 triliun dan total outstanding Rp 380 triliun," kata Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dalam kegiatan seminar pada Sidang Tahunan Islamic Development Bank (IDB) di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa (17/5/2016).
Penerbitan sukuk terbagi atas denominasi dolar Amerika Serikat (AS) untuk investor internasional dan rupiah untuk investor dalam negeri. Bambang menyebutkan, antusias investor internasional sangat baik terhadap sukuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejak 2009 sukuk untuk internasional sudah diterbitkan US$ 10,5 miliar dan outstanding-nya US$ 9,5 miliar," ujarnya.
Hal ini menandakan secara global, sukuk berpotensi untuk tumbuh lebih tinggi. Sekaligus untuk mendorong pertumbuhan pasar keuangan syariah. Dari sisi regulasi sekalipun menurut Bambang juga sudah sangat mendukung.
"Sukuk berpotensi untuk menumbuhkan pasar keuangan syariah," kata Bambang. (mkl/drk)











































