"Di 2016, kami mengharapkan perbaikan ekonomi akan terjadi, pertumbuhan ekonomi membaik ke angka 5,1% disokong oleh pemotongan suku bunga, juga kebijakan fiskal pemerintah yang diharapkan bisa meningkatkan penjualan sepeda motor ke depan," ujar Djaja Suryanto Sutandar, Presiden Direktur WOM Finance, di Sentral Senayan III, 28th Floor, Maybank Indonesia, Jakarta, Rabu (18/5/2016).
Di 2014, perseroan membukukan pembiayaan sepeda motor sebesar Rp 6,1 triliun, dan meningkat di 2015 menjadi Rp 6,4 triliun. Pertumbuhan sebesar 5% ini mencerminkan perseroan tetap membukukan hal positif dari tahun ke tahun. Selain itu, dengan fokus ke pembiayaan sepeda motor merk Jepang, yang memang sudah lama mendominasi pasar roda dua di Indonesia, Wom Finance masuk ke posisi 4 besar sebagai perusahaan yang kredibel di pembiayaan sepeda motor di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, Djaja menyebutkan, kredit bermasalah di bisnis pembiayaan tercatat meningkat. Namun, NPL perseroan masih berada pada tingkat yang cukup terkendali, sedikit meningkat dari 2014 ke 2015 yaitu dari 2,62% ke 2,97% di 2015 karena ada perlambatan ekonomi.
"Kami menilai acuan suku bunga yang relatif rendah akan memacu pertumbuhan konsumsi masyarakat, khususnya sepeda motor, dengan ekspektasi repo rate 5% di akhir tahun. Pertumbuhan PDB Q1 2016 di industri transportasi juga menunjukkan angka yang relatif baik pertumbuhannya. Pertumbuhan sepeda motor masih cukup menjanjikan lah untuk berkembang di tahun berikutnya," pungkasnya. (drk/feb)