Dengan melakukan Initial Public Offering (IPO), 70% dana yang diperoleh dari IPO akan digunakan oleh perusahaan untuk penambahan kapasitas pembangkit listrik, baik yang sudah ada maupun fasilitas baru dengan membangun fasilitas pembangkit listrik berbahan bakar batu bara.
Saat ini, PT Cikarang Listrindo Tbk telah menandatangani MOU dengan General Electric untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) dengan kapasitas 1.100-1.400 MW.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam lima tahun ke depan, PT Cikarang Listrindo Tbk fokus untuk mengembangkan pembangkit listrik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan listrik.
"Pertumbuhan listrik dalam 5 tahun terakhir itu 9%, jadi kalau ditranslasi dalam MW itu sekitar 60-70 MW per tahun, jadi kita berusaha menjawab kebutuhan mereka (listrik) di situ," lanjut Chris.
Ia menambahkan, belum ada rencana menjajaki daerah baru untuk membangun PLTG, masih di sekitar Jababeka dan Bekasi.
"Masih belum masih di Jababeka dan Bekasi," tutur Chris.
Perusahaan penyedia listrik swasta pertama di Indonesia ini menyediakan listrik untuk lima kawasan industri di wilayah Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
Perseroan saat ini memiliki pembangkit listrik berbahan bakar gas di Jababeka dan MM-2100 dengan kapasitas 864 MW, 218 MW-nya digunakan sebagai cadangan dan 2 unit pembangkit berbahan bakar batu bara dengan total kapasitas sebesar 280 MW di Babelan yang sedang dalam tahap pembangunan dengan perkiraan siap pakai pada kuartal terakhir 2016. (drk/drk)