Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai, sedikitnya emiten baru di BEI dikarenakan tren suku bunga obligasi yang tengah turun. Sehingga banyak perusahaan yang lebih memilih untuk menerbitkan obligasi dibandingkan melakukan Initial Public Offering (IPO) untuk menambah modal perusahaan.
"Perusahaan cari dana alternatif melalui cara yang bermacam-macam. Kondisi ekonomi itu sangat mempengaruhi bisnis. Kecenderungan sekarang perusahaan itu cenderung menerbitkan obligasi karena kan suku bunga turun," jelas Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida di acara Indonesia Global Sharia Fund, yang diselenggarakan Citi Indonesia di Grand Hyatt Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (14/6/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perusahaan juga tengah mempelajari daya serap saham hingga pertengahan tahun ini. Apabila pembelian saham di BEI tidak begitu 'ramai', maka perusahaan pun enggan melakukan penawaran sahan perdananya di tahun ini.
"Tidak tertutup kemungkinan sampai akhir tahun ada emiten baru. Tapi bisa saja (terhambat) kalau misalnya tahun ini daya serap saham itu tidak terlalu bagus, mungkin itu juga pricing kurang bagus dan tidak sesuai dengan kebutuhan," tutur Nurhaida. (drk/drk)











































