Isu yang dikenal dengan sebutan Britain Exit alias Brexit itu pun memberi sentimen negatif ke dua mata uang ternama tersebut.
Mata uang Inggris tersebut jatuh 9% ke level US$ 1,355. Jatuhnya lebih dari 15 sen, koreksi terdalam yang pernah dialami poundsterling dalam 30 tahun terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pound sedang dihantam habis-habisan. Kami semua memprediksi Inggris akan tetap di Uni Eropa, tapi sampai sekarang belum jelas," kata Tim Kelleher, Head of FX Institutional Sales New Zealand for ASB Bank di Auckland seperti dikutip dari Reuters, Jumat (24/6/2016).
Penghitungan suara hasil referendum Brexit yang dilakukan warga Inggris masih dilakukan. Selama sekitar 4 jam penghitungan, saat ini unggul sementara para pemilih yang mendukung Inggris keluar dari Uni Eropa.
Berdasarkan informasi dari BBC, Jumat (24/6/2016) sekitar pukul 08.00 WIB, 41 dari total 382 area lokal telah dilakukan penghitungan. Hasilnya, mereka yang setuju Inggris keluar dari Uni Eropa unggul sementara dari mereka yang meminta Inggris tetap menjadi anggota.
![]() |