Poundsterling Anjlok 10%, Lebih Parah Dari Krisis Global 2008

Poundsterling Anjlok 10%, Lebih Parah Dari Krisis Global 2008

Angga Aliya ZRF - detikFinance
Jumat, 24 Jun 2016 13:44 WIB
Penghitungan Suara Referendum Keanggotaan Inggris di Uni Eropa (Foto: Reuters)
Jakarta - Nilai tukar poundsterling sudah mulai terkena koreksi terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sejak Inggris mengeluarkan rencana keluar dari Uni Eropa.

Hari ini merupakan puncak kejatuhan pound. Hanya dalam hitungan jam, nilai tukar pound jatuh lebih dari 10% ke level US$ 1,3305. Ini merupakan posisi terendah pound dalam 30 tahun terakhir, tepatnya sejak 1985.

Broker valuta asing (valas) melihat pergerakan pound ini lebih parah dibandingkan saat krisis finansial global pada tahun 2007-2008.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya belum pernah melihatnya seperti ini. Ini adalah pergerakan yang terjadi sekali seumur hidup, lebih parah dari Lehmans (Brothers) dan Black Wednesday," kata Joe Rundle, Kepala Broker ETX Capital seperti dikutip BBC, Jumat (24/6/2016).

Kemarin, pound masih berada di kisaran US$ 1,5 sebelum voting Brexit alias Britain Exit dimulai. Begitu voting condong ke opsi 'keluar', poundsterling mulai melemah.

"Kami memonitor perkembangan situasi ini dengan seksama dan akan mengambil langkah-langkah jika diperlukan," kata Bank of England dalam keterangan tertulis. (ang/dnl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads