Dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan proyek-proyek perusahaan, khususnya di Taman Rekreasi dan Hiburan.
"Dana dari IPO sekitar Rp 300 miliar mungkin untuk pengembangan usaha jadi untuk proyek-proyek kita yang akan datang," ujar Presiden Direktur JGLE, Agus J Alwie, di Main Hall BEI, Jakarta, Rabu (29/6/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Taman rekreasi dan hiburan ini akan dibangun di beberapa kota di luar Bogor seperti Surabaya, Bandung, dan Medan.
Pengembangan bisnis di water park Sidoarjo, Bandung, Medan, Cirebon, Yogyakarta, Palembang, Makassar sebesar 39,63%.
"Ekspansinya terutama di taman hiburan dan rekreasi juga ada beberapa fasilitas penunjang lain seperti hotel dan sebagainya berbagai kota di selain di Bogor, Surabaya, Malang, Bandung. Insya Allah di Medan juga akan kita kembangkan," lanjut Agus.
Dana itu juga digunakan untuk modal kerja pendukung operasional perusahaan sebanyak 6,72%. Lalu pembayaran dana talangan sebanyak 9,36% dan meningkatkan modal serta mengembalikan dana talangan yang diterima dari PT Bakrie Nusantara dan PT Cronus Capital Indonesia 0,97%.
Secara total, untuk pengembangan proyek yang dimilikinya, perseroan membutuhkan dana sekitar Rp 600-800 miliar yang didapat dari IPO, pinjaman bank, dan kas internal.
"Totalnya kalau untuk kembangkan proyek tadi Rp 600-800 miliar, IPO, pinjaman bank, intern sale. Tapi pinjaman bank berapa belum tahu," tutur Agus. (ang/ang)