Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio memperkirakan dengan adanya tax amnesty dapat menambah jumlah perusahaan yang akan menjual sahamnya ke publik atau Initial Public Offering (IPO). Banyaknya dana yang kembali ke tanah air membuat banyak perusahaan yang tertarik untuk menghimpun dana repatriasi untuk mengembangkan perusahaan.
BEI juga menargetkan jumlah emiten atau perusahaan yang menjual sahamnya ke publik di tahun 2017 mendatang sedikitnya sama seperti tahun ini. Di tahun 2016 BEI menargetkan 35 emiten yang menawarkan sahamnya hingga akhir tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain akan masuk ke pasar modal, dana repatriasi juga diperkirakan akan dikucurkan ke perusahaan-perusahaan milik pribadi. Dana tersebut masuk untuk kemudian mengembangkan bisnis perusahaan yang nantinya akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.
"Paling besar masuk ke bisnis mereka sendiri untuk dibesarkan boleh boleh saja dong, kan bagus. Kalau bisnis mereka dibesarkan ekonomi juga jalan," tutur Tito.
Pihaknya pun memberikan kebebasan kepada para peserta tax amnesty untuk berinvestasi dalam instrumen keuangan apa pun. Investor diberikan kebebasan dalam memilih instrumen keuangan untuk menaruh dananya.
"Instrumen pada dasarnya diberikan kebebasan, cuma ada aturan mainnya cara pindah instrumen, cara pindah gateway itu ada aturan mainnya," tutup Tito. (ang/ang)











































