Direktur Utama Wijaya Karya, Bintang Perbowo, mengatakan aksi korporasi itu akan dilakukan pada Oktober tahun ini. Jumlah saham baru yang akan diterbitkan setara 34% dari total saham perusahaan pelat merah tersebut.
"Buat pembangunan infrastruktur, Tol Balikpapan-Samarinda, Manado-Bitung, listrik, air," katanya, usai rakor di Kantor Menko Perekonomian, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/7/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kan sekarang banyak BUMN diminta untuk rights issue untuk menampung dana repatriasi. Satu-satu ya. Karena rights issue ini kan PMN terbatas dengan waktu. Harus tahun ini kan. Kalau tax amnesty kan waktunya bisa agak panjang," jelasnya.
Bintang mengatakan, proses pengajuan rights issue akan dilakukan segera. Pengajuan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dilakukan bulan Agustus setelah daftar bulan Juli ini.
"Agustus ini mulai kita proses di OJK, Juli ini kita daftar. Kan harus ada RUPSLB lagi. Nanti itu tanggal 22 Agustus," ujarnya.
Pemerintah akan menyerap rights issue WIKA sebesar Rp 4 triliun menggunakan dana Penyertaan Modal Negara (PMN), sementara Rp 2,1 triliun sisanya diserap dari masyarakat. (ang/ang)











































