Tampung Dana Tax Amnesty, Ini Instrumen yang Ditawarkan Mandiri Sekuritas

Tampung Dana Tax Amnesty, Ini Instrumen yang Ditawarkan Mandiri Sekuritas

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Selasa, 12 Jul 2016 15:02 WIB
Foto: Dok. Mandiri Sekuritas
Jakarta - Seluruh lembaga keuangan berlomba-lomba mempersiapkan instrumen keuangan yang pas untuk menghimpun dana tax amnesty. Tidak hanya kapasitasnya saja, juga ragam instrumen investasi kini semakin dibuka lebar agar peserta tax amnesty lebih leluasa memilih instrumen investasi yang diinginkan.

Mandiri Sekuritas sebagai salah satu perusahaan sekuritas menawarkan berbagai ragam instrumen investasi untuk menampung dana repatriasi. Beragam produk investasi mulai dari reksa dana, surat utang, hingga saham akan ditawarkan saat pemberlakuan tax amnesty Senin depan.

"Kita di Mandiri Grup bareng-bareng Bank Mandiri bareng Mandiri investasi, Mandiri Sekuritas kita bikin produk investasi. Jadi tergantung seleranya klien. Kalau mau produk perbankan kita ada, produk manajer investasi, reksa dana, kita ada juga, semua produknya Mandiri Sekuritas juga ada, bisa beli bond, bisa beli saham," jelas Direktur Utama Mandiri Sekuritas Abiprayadi Riyanto usai halalbihalal di Kantor OJK, Jakarta Pusat, Selasa (12/7/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mandiri Sekuritas juga akan memfasilitasi nasabahnya yang ingin membeli surat utang. Nantinya, Mandiri Sekuritas akan berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan untuk penjualan surat utang pemerintah.

"Mau beli obligasi bisa juga kita minta Kementerian Keuangan untuk issue bond buat ini, kan proyek kita juga. Tentu Kementerian Keuangan akan bantu kita," tutur Abiprayadi.

Saat ini, pihak Mandiri Sekuritas tengah melakukan sosialisasi internal terkait penghimpunan dana repatriasi. Sehingga setelah mulai diterapkan pekan depan, para broker dan front liner dapat menjelaskan dengan rinci mengenai prosedur investasi menggunakan dana repatriasi.

"Kita kan istilahnya harus siap, klien kita harus siap, habis itu product knowledge juga harus siap. Jadi nggak bisa kita datang ke klien tapi front liner kita blank," tutup Abiprayadi. (drk/drk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads