"Hasil penggunaan IPO sebesar Rp 5 miliar untuk menambah permodalan anak perusahaan kami PT Telesys Indonesia dan sisanya untuk memperkuat modal perseroan," ujar Direktur Utama PT Protech Mitra Perkasa Tbk, Anton Santoso, di Main Hall BEI, Jakarta, Senin (18/7/2016).
Untuk tahun ini, Anton mengatakan, perseroan menargetkan pembangunan Base Transceiver Station (BTS) bisa naik hingga 20% dibandingkan pendapatan tahun lalu sekitar Rp 25 miliar. Dengan 1 BTS seharga Rp 200 juta, BTS yang ditargetkan tahun ini meningkat 25 BTS dari sebelumnya 125 BTS, sehingga total BTS tahun ini ditargetkan bisa mencapai 150 BTS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut ia menambahkan, perseroan akan mengerjakan sejumlah proyek baru seperti fiber optic.
"Kami sedang melihat untuk fiber optic di situ juga kami lihat bahwa ke depan semua proyek-proyek fiber optic akan berjalan di Indonesia dan sesuai kebutuhan bandwidth dan lain-lain itu akan terus dibangun," ujar dia.
"Kalau proyek ini berdasarkan nilai kontrak karena kami dari sektor jasa sehingga tidak dilakukan investasi, nilai kontrak kami harapkan bisa terjadi kenaikan revenue sekitar 10-20%" tutur Anton. (drk/drk)











































