"Kalau pengunjung jual dolar ke kita hargai Rp 13.000 tapi kalau kondisinya sudah tidak bagus pakai harga kedua, Rp 12.900," ujar petugas Money Changer PT Ayu Masagung, Eka Rinjani, saat disambangi detikFinance di lokasi, Jl Kwitang, Jakarta Pusat, Minggu (31/7/2016).
Eka mengatakan, pemakaian harga kedua itu juga diberlakukan untuk mata uang dolar AS bernilai kecil. Misalnya, ketika ditukarkan dengan kondisi kurang bagus seperti kotor dan terlipat, maka nilai tukarnya menjadi lebih rendah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu warga yang terkena imbas misalnya Hidayatullah (45). Dia mengaku menukarkan dolar AS ke rupiah dengan harga Rp 12.900, yang selanjutnya di tukarkan ke riyal.
"Kalau saya jual dolar untuk ditukar lagi dan digunakan pergi haji minggu depan. Katanya jadi Rp 12.900 karena lembaran lama, masih bagus sih kalau kondisinya," ujar Hidayatullah.
Warga lainnya, Budi, sebagai pemandu wisata yang sedang mengantar warga Oman ke Money Changer. Ia mengaku, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menjadi Rp 12.900, dia sendiri tidak tahu kalau ternyata dipengaruhi kondisi itu.
"Saya lagi mengantar orang asing, warga Oman, Timur Tengah, dia jual dolar Rp 12.900. Kalau orang dari luar negeri kan tidak tahu mungkin kalau terlipat dolarnya jadi turun. Mereka jual dolar karena untuk keperluannya di sini, bayar hotel dan jalan-jalan," ungkap Budi. (drk/drk)











































