Laba Semen Indonesia Turun 10,1% Jadi Rp 1,96 T

Laba Semen Indonesia Turun 10,1% Jadi Rp 1,96 T

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Senin, 01 Agu 2016 19:32 WIB
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) melaporkan kinerja keuangan Perseroan sepanjang semester I-2016. Perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1,96 triliun sepanjang 6 bulan pertama di 2016. Jumlah ini menurun 10,1% dibanding periode yang sama tahun 2015 sebesar Rp 2,19 triliun.

Laba usaha Perseroan juga mengalami penurunan 0,4% yaitu sebanyak Rp 4,99 triliun dari Rp 5 triliun dibanding periode yang sama tahun 2015. Termasuk pendapatan yang juga mengalami penurunan sebanyak 1,3% dibanding periode yang sama tahun 2015 dari Rp 12,64 triliun menjadi Rp 12,47 triliun.

Direktur Utama Semen Indonesia Rizkan Chandra mengatakan, kondisi industri semen domestik di tahun 2016 memang mengalami perubahan signifikan, yaitu terjadinya over kapasitas karena banyak pemain baru yang masuk. Namun, ia mengatakan, Perseroan telah menyiapkan sejumlah rencana strategis untuk dapat memenangi persaingan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Industri semen growth demand nya masih di bawah GDP. Ini unlikely di dunia semen. Artinya ada satu sisi demand-nya tidak lebih kuat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tapi kita lihat beberapa stimulus. Seperti tax amnesty, suku bunga yang membaik, dan tidak terjadi lagi pengetatan LTV," ungkapnya saat memberikan sambutan pada acara Talkshow di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/8/2016).

"Sehingga diharapkan demand akan segera meningkat di semester kedua atau 2017. Sehingga mengurangi tekanan terhadap overcapacity dan pricing," tambahnya.

Dengan terjadinya over kapasitas saat ini, Semen Indonesia juga menyiapkan sejumlah strategi, diantaranya:

1. Ekspand market (regional). Dengan mencari market-market yang struktur marketnya seperti Indonesia.
2. Masuk ke industri hilir. Dengan masuk ke industri hilir, maka kapasitas pasokan akan lebih tinggi sekaligus menambah revenue.
3. Melakukan cost transformation. Diharapkan dapat menjaga margin, EBITDA dan nett profit.

"Supply, so far tumbuh di atas demand. Sekarang kuncinya adalah apakah kenaikan demand yang kita proyeksikan bisa terjadi ini bisa match dengan kenaikan supply," tandasnya.

Total volume penjualan konsolidasi PT Semen Indonesia sendiri pada semester I-2016 mengalami kenaikan sebesar 1,6% dibandingkan periode yang sama di tahun 2015, mencapai 13,63 juta ton, termasuk penjualan domestik Thang Long Cement Vietnam sebesar 850 ribu ton.

Sementara itu volume penjualan ekspor tercatat sebesar 190 ribu ton atau turun sebesar 20,1% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 237 ribu ton.

"Kalau diharapkan apakah akan membaik, InsyaAallah akan membaik di semester kedua 2016 atau 2017. Tapi apakah akan kembali seperti semula, belum ada yang bisa menjawab. Sama seperti minyak. Akan tergantung situasi makro," pungkasnya. (drk/drk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads