Selama ini, tercatat hampir 65% transaksi di pasar modal Indonesia berasal dari luar negeri sehingga mengesankan bahwa pasar modal Indonesia sangat bergantung pada dana asing.
"Kita (Manajemen BEI) percaya 15%-20%-an (dari dana asing yang masuk pasar modal RI) itu sebenarnya milik orang Indonesia juga," kata Tito di sela acara World Islamic Economic Forum (WIEF) di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa (2/8/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Manfaatnya, kata Tito, bukan sekadar perubahan status dari yang semula tercatat sebagai dana asing menjadi dana lokal. Lebih jauh Tito mengatakan, dana investasi yang dideklarasikan akan tersimpan pada rekening dana investasi di dalam negeri.
Hal tersebut membuat dana investasi yang bersangkutan lebih tahan terhadap isu-isu global dan fluktuasi nilai tukar sehingga lebih 'betah' berada di pasar modal RI. Selama ini, sentimen dari isu-isu luar negeri seringkali mendorong dana asing hengkang dan membuat gejolak di pasar modal RI.
"Itu (dana investasi yang dideklarasikan) akan membuat capital account dari balance of payment kita menguat, devisa menguat, currency menguat, interest turun. Nah ini persepsi sudah bagus," tandas Tito. (dna/drk)











































