Gara-gara Pidato Yellen, Mayoritas Bursa Saham Asia Berguguran

Gara-gara Pidato Yellen, Mayoritas Bursa Saham Asia Berguguran

Dewi Rachmat Kusuma - detikFinance
Senin, 29 Agu 2016 12:36 WIB
Foto: Reuters
Singapura - Sebagian besar pasar saham Asia berguguran pada perdagangan Senin (29/8/2016). Sementara dolar Amerika Serikat (AS) menguat, setelah Gubernur bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) Janet Yellen memberi sinyal akan ada kenaikan suku bunga AS di tahun ini.

Bursa saham Hong Kong, indeks Hang Seng turun 132,29 poin (0,58%) ke 22.777,25. Bursa saham Singapura, Indeks Straits Times turun 20,68 poin (0,72%) ke 2.836,97. Bursa saham Australia, indeks S&P/ASX 200 turun 56,80 poin (1,03%) ke 5.458,70. Bursa saham Indonesia, IHSG merosot 61,366 poin (1,13%) ke 5.377,369.

Sementara itu, bursa saham Jepang, Indeks Nikkei 225 justu naik 2,3%, karena yen kembali bangkit. Bursa saham China, Indeks SSE Composite juga naik 1,48 poin (0,05%) ke 3.071,79.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sinyal kenaikan suku bunga AS telah menguat dalam beberapa bulan terakhir.

Dalam pidatonya pada konferensi kebijakan moneter tahunan The Fed di Jackson Hole, Wyoming, Jumat pekan lalu, Yellen mengatakan, penciptaan lapangan kerja baru di AS mulai tumbuh, pertumbuhan ekonomi juga diperkirakan akan bergerak moderat.

Yellen tidak memberikan petunjuk lebih jauh soal kenaikan suku bunga AS.

Yellen menggambarkan, belanja konsumen juga cukup baik, tapi ekspor masih lemah akibat dolar AS yang kuat.

Sementara itu, FedWatch CME Group menyebutkan, kenaikan suku bunga AS kemungkinan akan menyebabkan kekhawatiran di pasar investasi.

"Kenaikan suku bunga The Fed mungkin akan menyebabkan kekhawatiran di pasar investasi, saya tidak melihat kepastian di sini, kita lihat kenaikan suku bunga Fed sekitar tahun lalu," ujar Shane Oliver, Kepala Strategi Investasi di AMP Capital di Sydney, menulis dalam sebuah catatan seperti dikutip Reuters, Senin (29/8/2016).

Komentar dari Yellen membuat dolar AS menguat. Indeks US$ (DXY) naik 0,8% pada Jumat (26/8/2016) lalu. Dolar AS naik 1,3% terhadap JPY yen.

Di sisi lain, harga minyak mentah AS CLc1 turun 1,1% menjadi US$ 47,10.

Minyak Brent LCOc1 juga turun 1,1% menjadi US$ 49,39. (drk/ang)

Hide Ads