Bisakah Dolar AS Sentuh Kisaran Rp 12.000 di 2017? Ini Kata Gubernur BI

Bisakah Dolar AS Sentuh Kisaran Rp 12.000 di 2017? Ini Kata Gubernur BI

Maikel Jefriando - detikFinance
Jumat, 02 Sep 2016 07:05 WIB
Foto: Maikel Jefriando
Jakarta - Nilai tukar rupiah sempat menguat tajam terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada awal 2016. Bahkan dolar AS sempat menyentuh level Rp 12.900, walaupun akhirnya kembali lagi ke level Rp 13.000.

Untuk tahun depan, bisakah dolar AS berada di bawah Rp 13.000?

Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo, melihat adanya kemungkinan terhadap hal tersebut. Terutama ketika adanya dana besar yang masuk ke dalam negeri akibat dari program pengampunan pajak atau tax amnesty.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di samping juga perbaikan ekonomi Indonesia secara menyeluruh bisa menimbulkan persepsi positif oleh investor.

"Kalau sedang ada masuk uang besar itu bisa sekali nilai tukar sampai di bawah Rp 13.000/US$. Tapi itu diyakini sifatnya hanya sementara, karena ini karena masuknya uang, bukan fundamental kita," ujar Agus di Gedung DPR, Kamis malam (1/9/2016).

Gambaran fundamental Indonesia pada tahun depan juga terlihat lebih baik. Pertumbuhan ekonomi diproyeksikan pada rentang 5,1-5,5%, inflasi 4% plus minus 1%, dan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) sebesar 2,7%.

Nilai tukar rupiah yang kuat dengan drastis tentunya juga tidak baik terhadap perekonomian. Maka rupiah harus dijaga pada level yang sesuai fundamentalnya. Maka dari itu, rupiah diasumsikan pada rentang Rp 13.200-13.500/US$ tahun depan.

"Kita sudah melakukan studi, kita memang menyampaikan bahwa di 2017 bahwa nilai tukar akan berada di kisaran Rp 13.200-13.500/US$. Dan rentang itu sebetulnya cerminan dari fundamental ekonomi Indonesia," terangnya. (mkl/wdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads