Mengawali perdagangan pagi tadi IHSG bergerak negatif akibat aksi jual investor lokal. Investor asing masih wait and see sambil menunggu perkembangan.
Tak lama setelah bergerak negatif, IHSG mulai menanjak perlahan. Saham-saham konstruksi memimpin penguatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hampir semua sektor industri di lantai bursa bisa menguat, kecuali sektor perdagangan yang terkena aksi jual investor asing.
Mengakhiri perdagangan akhir pekan, Jumat (2/9/2016), IHSG ditutup menguat 18,914 poin (0,35%) ke level 5.353,461. Sementara Indeks LQ45 ditutup naik 3,567 poin (0,39%) ke level 919,340.
Posisi tertinggi yang sempat diraih IHSG hari ini ada di level 5.359,909. Sementara terendahnya di 5.323,042.
Transaksi investor asing hingga sore hari ini tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) tipis senilai Rp 6,158 miliar di seluruh pasar.
Perdagangan hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi sebanyak 233.972 kali pada volume 6,033 miliar lembar saham senilai Rp 5,025 triliun. Sebanyak 169 saham naik, sisanya 128 saham turun, dan 77 saham stagnan.
Bursa-bursa di Asia menutup perdagangan dengan mixed. Bursa saham China dan Hong Kong bertahan di zona hijau.
Berikut situasi dan kondisi bursa regional sore hari ini:
- Indeks Nikkei 225 menipis 1,16 poin (0,01%) ke level 16.925,68.
- Indeks Hang Seng naik 104,36 poin (0,45%) ke level 23.266,70.
- Indeks Komposit Shanghai menguat 4,05 poin (0,13%) ke level 3.067,35.
- Indeks Straits Times melemah 16,96 poin (0,60%) ke level 2.799,51.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Samudera Indonesia (SMDR) turun Rp 425 ke Rp 6.225, Indofood CBP (ICBP) turun Rp 300 ke Rp 9.700, Indosat (ISAT) turun Rp 225 ke Rp 5.800, dan Bank Mayapada (MAYA) turun Rp 150 ke Rp 2.240. (ang/dnl)











































