Paling baru, taipan dari Grup Lippo, James Riady, yang mendeklarasikan hartanya di program tax amnesty. Nah, bagaimana pengusaha nasional lainnya?
"Ya kalau saya lihat sih, nomor 1 itu inisiatif yang bagus karena bagaimana pun juga menandakan bahwa pemerintah mau menaikkan basis daripada pembayar pajak, tapi dengan cara memberikan insentif pada mereka yang asetnya belum terdaftar di SPT 2015, atau pun yang asetnya belum didaftarkan sama sekali, ataupun belum ada NPWP-nya," kata pengusaha dari Grup Bakrie, Anindya Novyan Bakrie.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya lihat teman-teman pemerintah masih yakin dan bagaimana pun juga tax amnesty sampai tahun 2017 Maret. Saya rasa itu program yang positif bukan saja dari uang tebusannya tapi juga pelebaran dari basis yang kena pajak. Jadi saya rasa akan bagus perekonomian, apalagi pemerintah lagi giat-giatnya membangun infrastruktur, kan tahu pendanaannya tinggi," katanya.
Lalu apakah keluarga Bakrie akan ikut program tax amnesty?
"Hehe.. itu kan memang rahasia ya karena memang seperti itu UU-nya, tetapi kita terus terang ya kalau kita bisa ikuti dari sisi pribadi, perusahaan, tentunya kita mempunyai hak untuk berpartisipasi dan inilah yang tentu akan kita lihat baik-baik ya, tidak dalam posisi mengumbar-umbar," katanya.
Intinya, Anin mendukung program ini. Ia dan perusahaannya masih mengkaji kemungkinan untuk ikut serta dalam program yang waktunya terbatas ini.
"Sebisa mungkin kita ikut. Kita ikuti karena memang ini bukan hanya hak tapi bagus buat kelangsungan perekonomian, tentunya grup, tapi juga buat indonesia," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, pengusaha Ardie Bakrie juga berkomentar soal tax amnesty.
"Tax amnesty itu opo (apa) saya enggak ngerti? Enggak ngerti, terlalu berat pertanyaannya," ujar Ardi sambil bercanda.
Menurutnya, pengusaha tidak akan rugi mengikuti program ini karena aset-aset yang selama ini belum dilaporkan bisa diputihkan oleh pemerintah. Apakah Ardi bakal ikut tax amnesty?
"Ingin sih kalau ada asetnya gitu loh. Asetnya ora ono piye toh (tidak ada bagaimana)?" candanya. (ang/dnl)