Merosotnya bursa saham ini terimbas dari ketidakpastian bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) untuk menaikkan tingkat suku bunganya.
Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menyebutkan, jika ketidakpastian ini terus berlangsung, bukan tidak mungkin IHSG bisa terus melemah hingga menyentuh level 5.000.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Satrio menjelaskan, sejauh ini investor di pasar saham masih menunggu kepastian kebijakan bank sentral AS dalam memutuskan tingkat suku bunganya. Pergerakan IHSG juga mengacu pada pergerakan Indeks Dow Jones.
"Tapi net sell asing nggak terlalu agresif, masih di bawah Rp 500 miliar. Pasar juga ini menunggu Dow Jones bottom-nya berapa, perkiraan sih di 17.900, itu tidak lama lagi, kalau Dow Jones turun, kita pasti juga turun," tandasnya. (drk/dna)