Menko Perekonomian, Darmin Nasution, menyatakan kondisi rupiah dipengaruhi oleh persepsi investor terhadap isu kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Sentral AS, yaitu Federal Reserve (The Fed).
"Tadinya sampai dengan kemarin orang masih mengira tingkat bunganya The Fed akan naik, tapi hari ini mulai yakin tidak. Kelihatannya tidak, kalau tadinya naik rupiah melemah," terang Darmin, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (14/9/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tax amnesty belum terlalu menggembirakan. Dua itu cukup untuk mendorong, walaupun pelemahan rupiah baru terjadi seminggu terakhir. Sebelumnya menguat. Ya itu fluktuasi, jangan terlalu dihebohkan," paparnya.
Menurut Darmin, tidak perlu ada intervensi yang berlebihan dari otoritas moneter, karena pelemahan rupiah tidak terlalu tajam.
"Belum butuh intervensi dalam waktu seperti ini, walaupun turun itu enggak banyak. Sebetulnya, kalau tax amnesty berhasil baik, pasti rupiah menguat," ungkap Darmin. (mkl/wdl)











































