3 Bulan Pasca Brexit, Pound Sterling Jatuh Dari Rp 20.000 ke Rp 16.800

3 Bulan Pasca Brexit, Pound Sterling Jatuh Dari Rp 20.000 ke Rp 16.800

Angga Aliya ZRF - detikFinance
Rabu, 28 Sep 2016 13:44 WIB
Foto: AFP/SHAUN CURRY
Jakarta - Nilai tukar pound sterling terus melemah terhadap mata uang dunia pasca Inggris memutuskan untuk keluar dari Uni Eropa atau dikenal dengan istilah Brexit.

Bulan Juni lalu, saat voting Brexit masih dibahas, mata uang Inggris itu masih bertengger di kisaran Rp 20.000. Kini, 3 bulan setelah Brexit, pound sterling berada di kisaran Rp 16.800 atau sudah berkurang jatuh 16%.

Mengutip data perdagangan Reuters, Rabu (28/9/2016), pound sterling pagi tadi bergerak di kisaran Rp 16.844, lebih rendah dari posisi kemarin di Rp 16.847.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tren pelemahan pound sterling sudah terjadi sejak Inggris memutuskan cerai dari Uni Eropa. Seperti terlihat dalam grafik di bawah ini.


Pada Januari 2016, pound sterling masih berada di kisaran Rp 20.479. Pound sterling bergerak naik-turun tapi tak pernah jauh-jauh dari Rp 19.000-20.000.

Semua itu berubah pada akhir Juni setelah voting memutuskan Inggris tak mau lagi jadi bagian Uni Eropa. Hari ini, pound sterling berada di level Rp 16.792.

Pelemahan pound sterling ini tak hanya terjadi terhadap rupiah, tapi juga terhadap dolar AS, euro, dan dolar Kanada. (ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads