Adapun tujuan dari pendirian perusahaan pembiayaan efek ini adalah guna menyediakan sarana atau infrastruktur terpusat untuk kegiatan pembiayaan yang terkait dengan penerbitan, distribusi, dan semua transaksi keuangan yang melibatkan surat berharga.
"Salah satu referensi (securities financing company) nya ini di Jepang dan Korea. Di Jepang sudah ada sejak tahun 50-an. Untuk tahap awal, badan hukumnya adalah PT dengan KPEI, dan KSEI. Jadi ini beda dengan securities lending borrowing. Tidak dibatasi kepentingannya. Harusnya, di negara yang mengimplementasikan bisnis seperti ini likuiditas nya bisa tajam," ujar Sekretaris perusahaan KPEI, Suryadi dalam paparannya pada kegiatan workshop wartawan pasar modal di Hard Rock Hotel, Bali, Jumat (30/9/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Suryadi mengatakan perusahaan pembiayaan tersebut nantinya akan berbentuk perseroan terbatas (PT) dan tidak akan masuk dalam bagian SRO, dan saat ini statusnya dalam sedang menunggu persetujuan pendirian dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hal ini pula yang membuat pihaknya belum dapat menargetkan kapan waktu pembentukan perusahaan pembiayaan tersebut bisa terealisasikan.
"Saat ini statusnya, kami sedang mengajukan ke OJK untuk pendirian perusahaan tersebut. Jadi keputusannya akan tergantung izin yang dikeluarkan oleh OJK. Bisa tahun ini, atau tahun depan," tutur dia.
Selain membentuk perusahaan pembiayaan efek tadi, KPEI juga tengah mengkoordinir beberapa program lainnya guna mengembangkan pasar modal di Indonesia. Di antaranya adalah sistem e-clears untuk menyediakana sistem yang lebih baik, pengembangan sistem third party REPO untuk likuiditas pasar dan transaksi REPO, institutional delivery unruk meningkatkan efisiensi biaya dan proses penyelesaian transaksi nasabah institusi, dan General Clearing Member (GCM) untuk peningkatan efisiensi agar kapasitas perdagangan bisa meningkat.
"Kami bercita-cita di pasar modal akan menjadi salah satu benchmark bursa yang akan disegani di Asia. Salah satu effort-nya adalah peningkatan trade, volume dan lainnya. Kemampuan kapasitas dalam mengolah data harus di enhance, baik function atau facility. Jadi jangan sampai sistem kami tidak dapat mengolah data yang banyak," pungkasnya. (ang/ang)











































