Meski demikian, saham perusahaan tambang ini masih ada yang menawar di pasar negosiasi.
Mengutip data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (4/10/2016), saham BUMI ditransaksikan sebanyak 4 kali di pasar negosiasi dengan total volume perdagangan sebanyak 17.200 saham senilai Rp 109,3 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Transaksi kedua dilakukan pukul 11.25 waktu JATS. Saham BUMI ditransaksikan di harga Rp 64 per saham dengan total volume perdagangan sebanyak 10.000 saham. Binaartha Sekuritas sebagai pembeli dan Yuanta Securities (FS) sebagai penjual.
Selanjutnya transaksi dilakukan pukul 14.39 waktu JATS. Terjadi crossing saham BUMI yang ditransaksikan di harga Rp 55 per saham dengan total volume perdagangan sebanyak 100 saham. Pihak penjual dan pembeli dilakukan oleh Daewoo Securities (YP).
Transaksi selanjutnya terjadi pukul 14.44 waktu JATS. Terjadi crossing saham oleh Daewoo Securities (YP) atas saham BUMI yang ditransaksikan di harga Rp 66 per saham dengan total volume perdagangan sebanyak 100 saham.
Informasi saja, BUMI membukukan kerugian sebesar US$ 2,185 miliar atau sekitar Rp 28,186 triliun (kurs Rp 12.900) di sepanjang tahun 2015. Rugi ini melonjak 346% dibandingkan rugi tahun sebelumnya sebesar US$ 448,409 juta atau sekitar Rp 5,784 triliun. (drk/ang)











































