Tepatnya hanya 2 menit bagi pound sterling untuk jatuh ke titik terendahnya sejak 1985, yaitu ke posisi US$ 1,1841. Tak lama, koreksinya berkurang ke US$ 1,23 tapi tetap masih melemah 1,5%.
Spekulasi pun bermunculan di pelaku pasar. Ada yang bilang ini terjadi karena kesalahan input dari broker alias fat finger error.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada juga yang bilang ini kesalahan dari sistem algoritme perdagangan valas yang tiba-tiba error. Sistem algoritma ini bisa menentukan posisi jual-beli secara otomatis ketika ada penurunan/kenaikan cukup tajam di salah satu mata uang.
"Bisa jadi algoritma yang mengacu ke kata kunci dan kumpulan berita ini memulai aksi jual (pound sterling), setelahnya dilirik oleh algoritme lain yang ikut-ikutan menjual," kata Analis IG Melbourne, Angus Nicholson, seperti dikutip BBC, Jumat (7/10/2016).
Menurut para analis, mungkin saja sistem tersebut memang sengaja disetting supaya melakukan aksi jual ketika ada berita negatif tentang Brexit.
Nah, pada malam sebelumnya Presiden Prancis, Francois Hollande, usai makan malam bersama para petinggi Uni Eropa di Paris berkomentar soal 'Hard Brexit'. Menurutnya, rencana Inggris bercerai dengan Uni Eropa akan memberikan dampak yang berat.
"Inggris akan merasakan dampak atas keluarnya dari Uni Eropa. Uni Eropa siap melakukan pembicaraan supaya meredam dampaknya ini," ujar Hollande.
Jatuhnya mata uang bergambar Ratu Inggris itu akhirnya membuat heboh banyak pihak. Bahkan CNBC sampai membuat voting online mengenai jatuhnya pound sterling ini.
Pertanyaannya adalah, salah siapa pound sterling bisa anjlok?
A. Fat finger error
B. Penyataan 'Hard Brexit' Presiden Prancis
C. Kesalahan Algoritma
D. Ini salah George Soros!!
E. Silakan isi sendiri... (ang/dnl)











































