Gubernur BI: Rupiah Sudah Menguat 6% Sejak Awal Tahun

Gubernur BI: Rupiah Sudah Menguat 6% Sejak Awal Tahun

Maikel Jefriando - detikFinance
Senin, 24 Okt 2016 17:52 WIB
Foto: Maikel Jefriando
Jakarta - Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyatakan, tekanan terhadap nilai tukar rupiah pada tahun ini berkurangan. Ini terbukti berdasarkan data Bank Indonesia (BI) yang mencatat, apresiasi rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sampai dengan Oktober mencapai 5-6%.

"Stabilitas kurs menguat bahkan sepanjang tahun menguat 5-6%," ungkap Gubernur BI, Agus Martowardojo, dalam jumpa pers di Gedung Djuanda, Kemenkeu, Jakarta, Senin (24/10/2016).

Meski demikian ada beberapa risiko yang harus diperhatikan. Terutama adalah perekonomian Amerika Serikat (AS) dan Eropa yang lebih lambat dari yang diperkirakan. China juga harus menjadi perhatian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tentu yang perlu sangat kita waspadai adalah kecenderungan akan ada naik Fed Fund Rate di tahun 2016 ini satu kali. Kita lihat ini mungkin yang di akhir tahun. Tetapi sampai sekarang sudah mulai banyak dampaknya. Kita lihat yield surat utang ada kecenderungan meningkat," paparnya.

Hal lain, kata Agus, adalah terkait dengan volume perdagangan dunia yang terus menurun. Ini berkaitan dengan negara yang memproteksi pasarnya.

"World trade volume juga ada kaitannya dengan negara yang lakukan proteksi, banyak negara yang mulai perhatikan dalam negerinya, kayak seperti China itu kan dia sudah nggak terlalu orientasi pada ekspor, tapi dia justru meningkatkan ekonomi domestiknya," terang mantan Menteri Keuangan tersebut. (mkl/wdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads