Naiknya laba perseroan ini terutama disebabkan oleh laba selisih kurs pada tahun ini dibandingkan dengan rugi selisih kurs pada tahun sebelumnya. Marjin laba bersih naik menjadi 6,5% dari 3,5%.
Dengan tidak memperhitungkan akun non recurring dan selisih kurs, core profit yang mencerminkan kinerja operasional tumbuh 15,3% menjadi Rp 3,12 triliun dari Rp 2,71 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perseroan membukukan kenaikan penjualan neto konsolidasian sebesar 4,8% menjadi Rp 49,87 triliun dari Rp 47,56 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Kelompok usaha strategis produk konsumen bermerek (CBP), Bogasari, Agribisnis, dan Distribusi masing-masing memberikan kontribusi sekitar 52%, 23%, 17%, dan 8% terhadap total penjualan neto konsolidasi.
Laba usaha tumbuh 9,4% menjadi Rp 5,93 triliun dari Rp 5,42 triliun dan marjin laba usaha naik menjadi 11,9% dari 11,4%.
"Kami gembira dengan pencapaian kami pada periode sembilan bulan tahun 2016. Kinerja kami secara umum terus meningkat sebagaimana tercermin pada core profit kami. Grup CBP dan Bogasari terus mencatatkan kinerja yang positif, sedangkan turunnya produksi CPO sebagai dampak dari El Nino telah menekan kinerja Grup Agribisnis," ujar Direktur Utama Perseroan Anthoni Salim. (drk/drk)











































