Selama ini, Hillary Clinton memang menjadi calon presiden yang disukai oleh pelaku pasar saham, ketimbang Trump. Karena Trump dinilai tidak bersahabat dengan pasar keuangan. Trump tidak disukai karena kritik kasarnya kepada Gubernur Federal Reserve (The Fed), Janet Yellen, dan juga kritik kepada perjanjian perdagangan internasional.
"Pasar saham melakukan penyesuaian terhadap kondisi yang terjadi antara Clinton dan Trump," kata Analis, Karthik Sankaren, dilansir dari AFP, Rabu (2/11/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
The Fed juga memulai rapat dua harinya hingga Rabu ini, untuk penentuan tingkat suku bunga acuan.
Sejumlah saham mengalami penurunan. Saham Apple turun dalam 5 hari berturut-turut. Pada Selasa kemarin, saham produsen iPhone ini turun 1,8% karena laporan kinerja yang mengecewakan. (wdl/wdl)











































