Mengawali perdagangan Jumat (4/11/2016), IHSG dibuka turun 23,367 poin (0,44%) ke 5.306,135. Sementara indeks LQ45 dibuka melemah 5,641 poin (0,62%) ke 901.698.
Rupiah juga tiba-tiba jatuh. Mengutip data perdagangan Reuters, dolar AS bergerak menguat menembus Rp 13.100, dari posisi pembukaan di Rp 13.070. Dolar AS melesat dan menyentuh posisi tertingginya pagi ini di Rp 13.110.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di samping itu, dolar AS terlihat melemah terhadap major seiring dengan data-data penting yang dirilis tadi malam. Klaim ketenaga kerjaan US dirilis diatas perkiraan para pelaku pasar di angka 265.000.
Data pemesanan bahan baku industri manufaktur (Factory Orders) mencatatkan kenaikan 0,1% dibanding bulan lalu. Mata para pelaku pasar hari ini akan tertuju pada data Non Farm Payrolls di mana The Fed selalu menjadikan data NFP sebagai indikator untuk menentukan kenaikan suku bunga.
Keputusan Bank of England untuk menetapkan suku bunga di angka 0,25% ditambah dengan Gubernur Bank Central yang menaikkan proyeksi pertumbuhan Ekonomi di tahun 2017 membuat sterling melesat ke level 1,2480 pada perdagangan Asia pagi ini.
GBP/USD terlihat akan mencoba titik resistance 1,2540 menurut grafik harian. Dari segi kebijakan moneter, BoE masih menetapkan program QE sebesar 435 Bio GBP.
Data retail sales Australia ditutup positif 0,6% membuat Aussie kokoh di angka 0,7685 terhadap dolar AS.Pemerintah Australia merilis data perkiraan pertumbuhan Ekonomi 2017 di mana peningkatan di level 3 hingga 4% pada bulan Juni 2017. (drk/drk)