Mengawali perdagangan Jumat (4/11/2016), IHSG dibuka turun 23,367 poin (0,44%) ke 5.306,135. Sementara indeks LQ45 dibuka melemah 5,641 poin (0,62%) ke 901.698.
Rupiah juga tiba-tiba jatuh. Mengutip data perdagangan Reuters, dolar AS bergerak menguat menembus Rp 13.100, dari posisi pembukaan pagi ini di Rp 13.070. Dolar AS melesat dan menyentuh posisi tertingginya pagi ini di Rp 13.110.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau ada kekhawatiran, iya," kata Hans Kwee, Analis Investa Saran Mandiri kepada detikFinance, Jumat (4/11/2016).
Akan tetapi, kekhawatiran tersebut tidak terlalu berlebihan. Kecuali bila terjadi aksi yang di luar ekspektasi oleh para demonstran, misalnya kekerasan atau berlanjut dalam beberapa hari.
"Kalau ada di luar ekspektasi, mungkin ada peningkatan kewaspadaan," ujarnya.
Hans menilai, investor sudah cukup belajar dari beberapa tragedi di Indonesia. Tidak cuma tentang demonstrasi, namun juga aksi terorisme di berbagai tempat sejak belasan tahun lalu.
"Investor sudah belajar. Isu sentral ini kan penegakan hukum jadi tidak ada sesuatu yang terlalu dikhawatirkan," terang Hans.
Di samping efek domestik, memang juga ada pengaruh dari kondisi global. Terutama terhadap nilai tukar. Rupiah dan mata uang di beberapa negara mengalami pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) karena situasi pemilihan presiden di AS.
"Kalau dilihat polling sementara kan Trump menang tipis, itu justru menimbulkan ketidakpastian di pasar keuangan," terangnya.
Imbas Demo 4 November
Demonstrasi hari ini memberikan dampak terhadap perekonomian. Tidak hanya terhadap pasar keuangan, akan tetapi juga sektor rill, karena banyak orang menunda untuk belanja akibat kekhawatiran terhadap demonstrasi.
"Paling nggak ini mengurangi aktivitas ekonomi di hari terjadinya demo. Orang yang tadinya ingin belanja jadi nggak jadi kan. Di situ gangguan sebenarnya," kata Ekonom Bank BCA David Sumual.
Kondisi perekonomian bisa memburuk bila demonstrasi meluas menjadi krisis keamanan. Walaupun hingga sekarang terlihat masih cukup kondusif. Aparat keamanan juga telah bersiaga menghadapi berbagai kemungkinan yang terjadi.
"Ini bakal sangat buruk kalau demontrasi efeknya meluas, tapi kalau cuma sehari ya harapannya begitu," terang David.
David menilai, baik investor asing maupun dalam negeri sudah cukup belajar terhadap berbagai kejadian di Indonesia. Sehingga memang diharapkan tidak ada kekhawatiran yang berlebihan.
"Kalau aman ya efeknya temporer saja hari ini," tukasnya. (mkl/drk)