"Sekarang ini memang kita lagi proses bidding di proyeknya Jasa Marga. Mereka bikin elevated tol Cikampek. Itu sudah masuk koran kan, cuma itu masih bidding. Kita nggak tahu kita menang atau nggak," ungkapnya dalam Workshop Wartawan Pasar Modal di R Hotel, Ciawi, Bogor, Jumat (4/11/2016).
Namun demikian, ia mengaku sampai saat ini Acset masih fokus pada pembangunan gedung . ACST sendiri telah mendapatkan kontrak baru senilai Rp 2,5 triliun untuk 5 proyek. Di antaranya pembangunan gedung Indonesia 1, Millenium Centennial Center, Kino Office Tower, Apartemen Rajawali Royal, dan Apartemen Sedayu City.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di konstruksi, UNTR menjalankan usahanya melalui PT Acset Indonusa Tbk. Hingga bulan September 2016 ini, ACST berhasil membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 1,3 triliun dan laba bersih sebesar Rp 40 miliar.
Namun demikian, dengan kompetisi harga yang ketat di pasar konstruksi membuat emiten alat berat ini tidak dapat berharap banyak pada industri ini.
"Di UT kita selalu lihat kontribusi dari coal verses non calori rated bisnis. Sekarang coal itu 85% kontribusinya terhadap UT. Non coal nya seperti infrastruktur, agri dan lainnya itu cuma 15%. Ke depannya kita mau giring ke arah mgkn 60-40. 60 yang coal related, yang 40 dari sektor lain seperti infrastruktur maupun energi ini," pungkasnya. (hns/hns)