Banyak alasan investor asing tak lagi mau taruh dana di Mesir. Selain ekonominya yang melambat, konflik di negara sekitar gara-gara ISIS juga membuat investor enggan berinvestasi di negara yang terkenal dengan piramida raksasa tersebut.
Bank sentral setempat akhirnya memutuskan tak lagi menahan nilai tukarnya. Kebijakan free float pun diterapkan atas pound Mesir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Esok harinya, 1 dolar AS langsung naik menjadi 13 pound Mesir. Harapannya, akan lebih banyak lagi dana asing yang bisa masuk ke Mesir.
Selain itu, Mesir juga sekarang bisa mengambil opsi untuk mendapatkan dana bantuan dari International Monetary Fund (IMF).
"Kebijakan nilai tukar valas yang fleksibel ini akan mendorong tingkat persaingan Mesir, memperkuat ekspor serta pariwisata, juga menggenjot investasi," kata Kepala IMF Mesir, Chris Jarvis, dalam keterangan tertulis yang dikutip CNN, Senin (7/11/2016).
"Semua ini diharapkan bisa membuka banyak lapangan kerja, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan memperkuat posisi Mesir di internasional," katanya.
Ekonomi salah satu negara Timur Tengah itu sudah melambat sejak naik tinggi di 2011. Investor asing juga sudah mulai malas simpan uang di Mesir.
Situasi setempat yang kadang dihantui teror ISIS membuat sektor pariwisata Mesir makin lesu. Mesir kini tinggal menunggu dana bantuan US$ 12 miliar (Rp 156 triliun) dari IMF yang sudah disepakati Agustus lalu. (ang/drk)











































