Boy mengungkapkan bahwa 'PLN-nya Thailand' itu mengincar saham Adaro karena ingin membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Thailand Selatan. Pasokan batu bara untuk PLTU itu rencananya dari Adaro.
"Saya melihat ini satu kepercayaan yang luar biasa. EGAT itu kan punya Thailand. Mereka membutuhkan spesifikasi batu bara yang sesuai, yaitu batu baranya Adaro. Kedua, memang secara geografis kita sangat dekat, mereka berencana membangun PLTU yang besar di Thailand Selatan," kata Boy saat ditemui di Tempo Scan Tower, Jakarta, Senin (7/11/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk Adaro sangat positif, kita akan menyuplai batu bara ke mereka untuk long term. Kita bisa mengamankan pasar untuk jangka panjang," ujar Boy.
Kalau EGAT benar-benar merealisasikan rencananya, Adaro akan meningkatkan produksi dan mulai memasok batu bara ke PLTU mereka sekitar 4 tahun lagi. "Ini kan bukan tahun depan sudah jadi, mereka butuh 3-4 tahun untuk bangun PLTU-nya," tutur dia.
Kesepakatan akan dicapai dalam waktu dekat setelah EGAT mendapat restu dari pemerintah Thailand untuk membeli saham Adaro. Boy belum bersedia mengungkapkan berapa besar nilai saham yang akan dibeli EGAT.
"Mungkin 1-2 bulan ini," tutupnya. (hns/hns)