Menurut Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Efek Indonesia (BEI), Alpino Kianjaya, anjloknya IHSG pada Jumat pagi ini disebabkan karena hasil pemilihan Presiden di Amerika Serikat (AS). Anjloknya IHSG diperkirakan tidak akan berlangsung dalam waktu yang lama.
"Pembukaan hari ini terkoreksi itu menurut saya wajar karena memang sesaat dipengaruhi secara global hasil pemilhan presiden di Amerika Serikat. Saya masih yakin akan membuat ekonomi lebih baik lagi, Indonesia saya nggak khawatir, ladang investasi yang paling bagus di mata dunia, ini panik sesaat saja," jelas Alpino di Gedung BEI, SCBD Sudirman, Jakarta, Jumat (11/11/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau pun turun saya yakin minggu depan rebound kembali. Itu lah stock market, ada naik-turun itu wajar untuk beberapa pihak yang khawatir kebijaksanaan yang akan diterapkan oleh presiden terpilih," kata Alpino.
Berbeda dengan pembukaan perdagangan di BEI, indeks Dow Jones justru mengalami penguatan hingga 1%. Ketidakstabilan pasar saham dunia diperkirakan hanya berlangsung sesaat.
"Tapi buktinya Dow Jones naik tajam di atas 1%. Jadi biasanya kalau di satu sisi mengalami peningkatan, di negara lain mereka keluar dari market dulu dan kemungkinan untuk sementara wait and see," tutur Alpino. (drk/drk)











































