Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut, masih banyak pihak yang belum mengikuti program pengampunan pajak tersebut, salah satunya adalah pelaku industri pasar modal. Dirinya mengatakan, masih ada dewan komisaris dan direksi perusahaan sekuritas di pasar modal yang belum ikut program program tersebut.
Dirinya juga mewanti-wanti orang-orang tersebut untuk segera mengikuti tax amnesty. Sri Mulyani mengaku telah memiliki seluruh data dari para komisaris industri pasar modal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara untuk dewan direksi perusahaan sekuritas, Sri Mulyani mengatakan, jumlah yang belum mengikuti tax amnesty sama dengan yang telah mengikutinya.
Dari sana, total tebusan telah terkumpul mencapai lebih dari Rp 460 miliar. Dengan rincian Rp 65,90 miliar dari direksi dan sebanyak Rp 406,66 miliar dari komisaris.
"Direksi 50% sudah, 50% belum. Total tebusan komisaris Rp 406,66 miliar hampir Rp 1 triliun. Direksi Rp 65,90 miliar, dan dari pemegang saham Rp 170,9 miliar," terang Sri Mulyani.
Sri Mulyani juga menyampaikan, tebusan paling rendah yang telah dibayarkan oleh dewan komisaris sebesar Rp 1 juta dan tertinggi mencapai Rp 77,3 miliar. Sedangkan untuk dewan direksi, tebusan tertinggi sebanyak Rp 12,75 miliar dan terendah Rp 915 ribu.
"Tebusan ada yang Rp 1 juta dari dewan komisaris, mungkin ada yang lupa dideklarasi Rp 200 juta, paling tinggi Rp 77,3 miliar. Direksi Rp 915 ribu paling rendah dan paling tinggi Rp 12,75 miliar. Pemegang saham ada yang Rp 50 ribu dan paling tinggi Rp 37,75 miliar," lanjutnya.
Oleh karenanya, di acara economic outlook 2017 yang digelar di BEI, Sri Mulyani meminta kepada seluruh pelaku industri pasar saham untuk mengikuti program tax amnesty dari pemerintah.
"Saya bilang ke Pak Tito (Dirut BEI), saya enggak akan datang lagi ke bursa kalau semuanya belum ikut tax amnesty. Ada yang serius, ada yang main-main, mereka anggap republik ini main-main," tutupnya. (drk/drk)











































