Melesat 171,7%, Waskita Karya Raup Laba Rp 1,088 T

Melesat 171,7%, Waskita Karya Raup Laba Rp 1,088 T

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Jumat, 25 Nov 2016 14:17 WIB
Foto: Eduardo Simorangkir
Jakarta - BUMN konstruksi, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar Rp 1,088 triliun atau tumbuh 171,7% di triwulan lll-2016 dibandingkan periode yang sama tahun 2015 sebesar Rp 400 miliar.

Sementara itu, capaian nilai kontrak baru tahun 2016 sampai dengan bulan September sebesar Rp 58,269 triliun tumbuh sebesar 135,3% dari periode yang sama pada tahun 2015 yang mencapai Rp 24,760 triliun.

Sedangkan total nilai kontrak tahun 2016 sampai dengan bulan September sebesar Rp 97,416 triliun, atau tumbuh sebesar 118,1% dari periode yang sama pada tahun 2015 yang mencapai nilai Rp 44,675 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sampai dengan bulan September tahun 2016 ini, Perusahaan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 14,008 triliun, tumbuh 88,7% dari capaian tahun lalu pada periode yang sama sebesar Rp 7,422 triliun.

Perseroan juga merencanakan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 30,7 triliun untuk tahun 2017.

Sebagian besar belanja modal akan dialokasikan untuk pengerjaan jalan tol sebesar Rp 25 triliun, di mana hingga saat ini perseroan telah memiliki konsesi jalan tol sebanyak 15 ruas dengan nilai total investasi sebesar Rp 91 triliun.

"Capex 2017 kita perkiraan di angka Rp 30 triliun, persisnya Rp 30,7 triliun, itu sebagian besar untuk pembangunan jalan tol yang ada di bawah anak usaha Waskita Toll Road, itu besarnya sekitar Rp 25 triliun," ujar Direktur Keuangan Waskita Karya, Tunggul Rajagukguk di kantornya, Jakarta, Jumat (25/11/2016).

Sedangkan sisanya akan dialokasikan untuk anak usahanya yang lain, antara lain PT Waskita Sangir Energi sekitar Rp 1,9 triliun, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) sebesar Rp 2 triliun, PT Waskita Karya Realty (WKR) sekitar Rp 1 triliun, dan WSKT sebagai kontraktor holding sebesar Rp 900 miliar.

Adapun sumber pendanaannya berasal dari berbagai macam sumber. WSBP akan mendapatkan kucuran dana dari penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) yang dilakukan beberapa waktu lalu.

Sementara untuk Waskita Toll Road, perseroan mengharapkan adanya suntikan modal dari sumber lain. Saat ini, sedang dalam proses untuk mendapatkan strategis investor.

"Kemudian sisanya berasal dari pinjaman perbankan dalam bentuk kredit investasi," tutur dia.

Sebagai contoh, saat ini, misalnya Tol Pejagan-Pemalang sudah mendapatkan pinjaman. Jalan tol Ciawi-Sukabumi juga demikian. Sehingga yang sedang dalam proses persetujuan peminjaman saat ini adalah ruas tol Pemalang-Batang ,dan Batang-Semarang.

"Jadi itu dipenuhi terutama untuk Waskita Toll Road sebagian besar dari perbankan dan juga ada investasi dari strategis investor," jelasnya.

Sedangkan untuk Waskita Karya Energi dan WKR, kata dia, berasal dari kombinasi perbankan dan Obligasi.

"Yang pasti, tahun depan kita akan menerbitkan obligasi sebagai lanjutan dari PUB tahun kemarin, masih ada tersisa sebesar Rp 2,1 triliun dan ada kemungkinan kita akan menerbitkan lagi di sekitar mid 2017 untuk yang baru, besarannya sedang kita kaji," sebut dia. (drk/drk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads