"Komitmen para pemegang saham dalam proses rights issue PTPP merupakan bukti dukungan yang kuat kepada Perseroan dalam memperkuat permodalan Perseroan saat ini," kata Tumiyana Direktur Utama Perseroan dalam keterangannya, Kamis (1/12/2016).
Aksi korporasi ini sejalan dengan rencana pemerintah memberikan suntikan dana kepada perseroan dalam bentuk Penyertaan Modal Negara (PMN). Right issue perlu dilakukan untuk menjaga hak pemegang saham retail tetap terjaga dan tidak terdelusi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setiap Pemegang Saham yang namanya terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan atau Recording Date tanggal 06 Desember 2016 pukul 16.00 WIB bahwa setiap pemegang 500.000 lembar saham lama berhak atas 140.163 HMETD di mana setiap 1 HMETD berhak untuk membeli 1 Saham HMETD dengan nilai nominal Rp 100/saham dengan Harga Pelaksanaan.
Periode perdagangan akan dilaksanakan selama 5 hari kerja, yaitu mulai tanggal 08 β 15 Desember 2016.
Melalui rights issue ini, Perseroan akan memperoleh dana sebanyak-banyaknya sebesar Rp 4.411.747.775.500, di mana sekitar 24% akan digunakan sebagai modal kerja Perseroan.
Sedangkan sisanya sekitar 76% akan digunakan untuk mendukung proyek-proyek infrastruktur prioritas Pemerintah, antara lain kebutuhan investasi untuk pembangunan kawasan pelabihan, jalan tol, apartemen menengah dan hunian (MBR Rusunami), kawasan industri dan pembangkit listrik.
Dengan adanya peningkatan ekuitas ini, maka kemampuan balance sheet Perseroan nantinya akan meningkat 2 (dua) kali lipat dari sebelumnya. Selain itu, untuk meningkatkan kapasitasnya, Perseroan akan melakukan beberapa aksi korporasi, salah satunya adalah IPO 3 (tiga) Anak Perusahaan, yaitu PT PP Pracetak, PT PP Peralatan dan PT PP Energi.
Dengan pelaksanaan aksi korporasi tersebut diharapkan kapasitas Perseroan dapat melonjak hingga 600% dalam 2 (dua) tahun kedepan untuk mendukung investasi sebesar Rp. 174 triliun dalam kurun waktu 4 (empat) tahun kedepan.
Terima Delegasi 40 CEO Perusahaan Asal Taiwan
Perusahaan pun terus menjajaki berbagai peluang kerja sama bukan hanya dengan perusahaan dalam negeri tetapi juga perusahaan luar negeri. Salah satu wujudnya seperti tampak dari kegiatan hari ini, perusahaan menerima kunjungan para CEO yang datang langsung dari Taiwan.
Dalam acara tersebut yang diselenggarakan di Kantor Pusat Perseroan Jakarta dengan tema CEO Business to Business Meeting for Indonesia & Taiwan, dihadiri oleh 40 CEO Taiwan dari berbagai macam bidang usaha.
Acara yang dilaksanakan pada hari ini merupakan balasan atas kunjungan para pengusaha Indonesia yang mewakili Pemerintah ke Taiwan pada bulan September 2016 lalu dalam rangka mempromosikan potensi investasi dan bisnis yang ada di Indonesia.
Acara kunjungan oleh CEO Taiwan saat ini bertujuan untuk bertemu dan menjalin komunikasi dagang serta mencari kemitraan untuk mengembangkan usaha dengan para pengusaha-pengusaha besar yang ada di Indonesia.
"Dengan telah terjalinnya komunikasi dan pertemuan yang telah dilaksanakan pada bulan September dan hari ini, kami berharap para CEO Taiwan tertarik untuk menjalin kerjasama untuk berinvestasi di Indonesia," ujar Tumiyana. (dna/dna)











































