Namun demikian, pasar keuangan dan saham Indonesia dipercaya masih kondusif. Hal ini karena fundamental makroekonomi dalam negeri cukup baik. Sehingga membuat investor masih percaya dengan pasar Indonesia.
"Sepanjang bursa menjanjikan fundamental bagus, mereka baik. Masalah waktu, itu urusan mereka. Siapa tahu mereka butuh duit dulu," kata Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI, Hamdi Hassyarbaini saat ditemui di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (2/12/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu wajar (nett sales). Tapi dari awal tahun kan dia buying terus," tutur dia.
"Lagian yang beli siapa? Institusi lokal yang beli. Dan sebagian asing yang keluar dalam beberapa minggu terakhir kan sebagian bisa dikatakan dari tax amnesty crossing dari asing ke lokal. Jadi yang sebelumnya ada sebagian yang pakai SPV, yang tercatat sebagai asing, sekarang kembali menjadi domestik," tambahnya.
Adanya aksi ambil untung atau profit taking yang dilalukan investor pun dinilai wajar. Investor justru diharapkan jeli melihat kondisi pasar, memanfaatkan saham-saham yang bagus untuk bisa dibeli di saat harganya sedang turun.
"Kita kan lihat masa depan. Jadi investor di capital market semua sudah sangat jeli dan smart. Sangat educated dan tahu apa yang mereka lakukan. Jadi sangat-sangat tenang, kondusif. Investor tidak pengaruh dengan berbagai hal," pungkasnya. (drk/drk)











































