Jokowi Sebut Dolar AS Jalan Sendiri, Mendag: Ekspor Kita ke AS Cuma 10-11%

Jokowi Sebut Dolar AS Jalan Sendiri, Mendag: Ekspor Kita ke AS Cuma 10-11%

Maikel Jefriando - detikFinance
Selasa, 06 Des 2016 16:07 WIB
Jokowi Sebut Dolar AS Jalan Sendiri, Mendag: Ekspor Kita ke AS Cuma 10-11%
Foto: Ari Saputra
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin agar perekonomian Indonesia tidak selalu dikaitkan dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Saat ini, dolar AS memang menguat sendirian di antara mata uang negara-negara lain. Namun, dolar AS tidak relevan lagi dijadikan tolok ukur perekonomian Indonesia.

Mengapa demikian?

Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, menilai saat ini nilai ekspor Indonesia ke AS tidak terlalu besar, hanya 10-11%. Sehingga pengaruh penguatan dolar AS tidak terlalu signifikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi Pak Jokowi bilang nilai tukar rupiah kita sudah tidak relevan lagi. Karena ekspor kita ke AS cuma 10-11% sementara ke RRT 15%, langsung dengan mata uang renminbi, jadi kalau mata uang hanya dengan dolar AS saja maka itu akan menjadi miss lead," ujar Enggar, saat acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (6/12/2016).

Jadi, kata Enggar, dolar AS tidak melulu menjadi patokan perkembangan perekonomian Indonesia. Masih banyak negara lain yang menjadi tujuan ekspor Indonesia yang angkanya lebih tinggi seperti China.

"Jadi kita harus combine dalam suatu based mengenai berbagai jenis mata uang dalam ekspor dan impor kita," ucap dia.

Sebelumnya, Jokowi menyebutkan, terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS mendorong penguatan dolar AS terhadap banyak mata uang negara lain di dunia. Kondisi tersebut diproyeksikan akan terus berlanjut ke depannya, di mana seluruh mata uang tetap melemah.

"Dolar akan jalan sendiri. Artinya berarti AS tidak peduli dengan konsekuensi terhadap negara lain. Yang saya tangkap seperti itu," ujar Jokowi. (drk/wdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads