Tumbuh 14,8%, Pasar Modal RI Tertinggi Kedua di Dunia

Tumbuh 14,8%, Pasar Modal RI Tertinggi Kedua di Dunia

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Rabu, 07 Des 2016 13:16 WIB
Tumbuh 14,8%, Pasar Modal RI Tertinggi Kedua di Dunia
Foto: Ari Saputra
Jakarta - Kondisi ekonomi Indonesia di tahun 2016 dalam kondisi baik dan stabil. Hal ini terlihat dari pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Pasar modal Indonesia saat ini tercatat memiliki kinerja yang terbaik kedua di dunia. Selain itu, fundamental ekonomi Indonesia yang sangat baik juga membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tidak terlalu bergejolak.

IHSG sudah tumbuh 14,8% sampai perdagangan awal pekan ini. Pertumbuhannya tertinggi kedua setelah Thailand yang tumbuh 17,62%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi ekonomi Indonesia sepanjang 2016 yang masuk dalam kategori baik diperkirakan membawa arah perbaikan ekonomi Indonesia di tahun mendatang.

"Saham di Indonesia nomor dua kinerjanya. Rupiah juga karwna fundamental ekonomi Indonesia kuat larema ditopang berbagai kebijakan tang ada dari regulator. 2016 reviewnya membawa perubahan lebih baik di 2017," jelas Chief Economist & Investment Strategist Manulife Asset Management Indonesia Katarina Setiawan dalam Market Review & Market Outlook 2017 bersama Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) di Gedung Sampoerna Strategic Square, Jakarta, Rabu (7/12/2016).

Selain itu, dari sisi pertumbuhan ekonomi Indonesia selama 3 kuartal di 2016 melaju pesat di atas pertumbuhan ekonomi di tahun 2015. Sepanjang 9 bulan 2016, pertumbuhan ekonomi tercatat 5,04% atau lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi sepanjamg 2015 4,8%.

Tren perbaikan pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan berlangsung di tahun 2017.

"Pertama laju pertumbuhan ekonomi membaik. Jadi kita lihat di sini pertumbuhan ekonomi di 2015 4,8%. Setiap kuartal di 2015 sudah dilampaui 9 bulan 2016 total 5,04%," kata Katarina.

Meningkatnya konsumsi dalam negeri turut menyumbang pertumbuhan ekonomi di tahun ini. Peningkatan volume perdagangan juga membuat pertumbuhan ekonomi membaik.

"Domestic consumption ada keyakinan konsumen yang kuat dari titik terendah dari September 2015. Sektor yang terpapar dinamika eksternal seperti perdagangan dua-duanya mengalami perbaikan," ujar Katarina.

(ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads